Penemuan Teknologi
Kesehatan Terbaru
1. MelaFind: Scanner Kanker Kulit
Berbasis Gelombang Elektromagnetik
Alat ini
berfungsi sebagai detektor yang mampu membedakan tahi lalat yang tidak
berbahaya dengan kanker kulit (melanoma), sejenis kanker mematikan yang
menyerang kulit dan memiliki bentuk mirip tahi lalat. Pemeriksaan melanoma ini
umumnya menggunakan sampel jaringan atau lebih sering disebut biopsi. Namun,
terkadang prosedur tersebut dianggap tidak efektif karena bisa saja tahi lalat
yang dicurigai sebagai kanker ternyata tidaklah berbahaya. Peralatan ini
memanfaatkan teknologi fotografi dengan berbagai jenis panjang gelombang
elektromagnet. Kemudian data yang didapat dicocokkan dengan database melanoma
yang telah dikumpulkan sebelumnya. Berikut penampakan ilustrasi perangkat
mutakhir kesehatan tersebut.
Sakit kepala
dan migrain umumnya dapat diredakan dengan aspirin. Kini ilmuwan berhasil
mengembangkan perangkat kesehatan canggih yang mampu melawan rasa sakit akibat
migrain dan sakit kepala. Alat tersebut berupa pemancar sinyal listrik kecil
yang dapat diimplankan pada kranial (tengkorak), khususnya pada bagian rahang
yang bergusi. Alat tersebut akan memancarkan impuls listrik yang akan memblokir
sinyal sakit kepala yang dipancarkan oleh bagian sistem syaraf yang disebut sphenopalatine ganglion (SPG) tersebut.

Pengontrolan
kadar glukosa atau gula darah pada penderita diabetes melitus atau kencing
manis umumnya dilakukan dengan menggunakan test darah secara berkala. Hal
tersebut tentunya sangat mengganggu kenyamanan dan harus dilakukan dengan
hati-hati agar tidak terinfeksi berbagai jenis mikroba penyebab penyakit.
Namun, Echo Therapeutic, sebuah perusahaan penyedia alat-alat kesehatan
berhasil mengembangkan plaster anti diabetes. Plester tersebut dapat
ditempelkan pada kulit dan biosensornya akan mendeteksi perubahan biokimiawi
pada kulit akibat fluktuasi kadar gula darah. Informasi yang didapat dikirimkan
secara nirkabel menuju monitor khusus. Mudah, bukan? Dengan plaster anti
diabetes ini, Anda tidak perlu berdarah-darah lagi untuk menentukan kglukosa
dalam darah.

Lupakan
robocop! Mulailah berkenalan dengan salah satu karya teknologi robotik yang
dikembangkan dua perusahaan iRobot Corp
yang bergelut didunia robotik dan InTouch Health,
yang memiliki reputasi baik dalam pengembangan teknologi kesehatan. Robodoc
yang diberi nama RP-VITA Remote Presence Robot ini memiliki kemampuan untuk
memonitor indikator vitalitas pasien dari kamar-kekamar lain tanpa gangguan
(intervensi) yang umumnya tinggi saat kondisi rumah sakit ramai. Pada tahun
2013 lalu, robot ini dinyatakan masih dalam tahap trial oleh pihak terkait.

Alat ini digunakan untuk melakukan operasi jantuk
dan pemasangan katup jantung pada paseien yang darurat dan tidak mampu melewati
fase rigor saat operasi. Katerer ini akan memasangkan katup jantung tersebut
melalui arteri femoral menuju katup jantung pasien yang rusak dan “menambalnya”.
sekian dan terima kasih
dari : rona theresa
sekian dan terima kasih
dari : rona theresa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar